Kawasan Sunda Kelapa atau Jakarta kota lama adalah daerah tertua di Jakarta. Sejarah sebagai tanda permulaan pembangunan kota di menara pasar ikan, bekas balai kota yang dibangun VOC, gudang-gudang, kantor-kantor, kanal, jembatan, museum, dan peninggalan lain yang membuat kawasan ini bermakna sendiri, Juga bermakna khusus. Sejak abad XVIII, kawasan tersebut berkembang menjadi kota pelabuhan Sunda Kelapa yang mempunyai fungsi penting di Laut Jawa. Maka perlu adanya suatu perencanaan suatu hotel wisata budaya dimana suatu kebutuhan akan fasilitas rekreasi dengan interaksi-interaksi budaya dan lingkungan kawasan menjadi suatu hasil perencanaan dan perancangan yang seimbang dan harmonis. Pada awalnya penulis mencari tinjauan umum proyek yaitu merencanakan suatu hotel wisata budaya bintang empat yang menyediakan fasilitas konferensi dan akomodasi seni budaya yang lengkap dan nyaman. kemudian pertimbangan pemilihan lokasi untuk hotel yaitu berlokasi di Sunda Kelapa yang berada di Jakarta Utara, Kecamatan Penjaringan, Kelurahan Penjaringan.Setelah itu masuk pada tinjauan tapak dan lingkungan, yaitu mengenai batas dan fungsi kawasan, kondisi fisik. Perencanaan dan perancangan hotel ini melalui proses penggalian masalah di dalam tapak, antara lain permasalahan pada kegiatan dan pelaku, tapak dan lingkungan, bangunan. Kemudian membuat analisa kegiatan dan pelaku, analisa tapak dan lingkungan, analisa bangunan. Berangkat dari analisa inilah maka didapat konsep hotel yaitu Kampung Bugis. Dengan konsep Kampung Bugis ini maka hotel wisata budaya menciptakan karakter bangunan yang memadukan unsure-unsur daerah setempat dan juga tidak lepas dari bentuk bangunan yang memperhatikan iklim tropis dan konservasi energi dengan pemanfaatan energi alam seoptimal mungkin.