Fenomena anak jalanan seperti sudah menyatu dengan kehidupan di Jakarta ini. Satu hal yang penting mereka menjadi lebih liar, tertutup karena tuntunan materi dan kesenangan duniawi. Ruang dijalanan yang keras dan tuntutan ekonomi sosial yang keras. Dari sini saya berfikir bahwa arsitektur dapat berperan sebagai wadah yang mengerti mereka. Suasana yang tenang, bebas, tetapi ada batasan – batasan. Mencoba membawa mereka kearah lebih peka terhadap realita kehidupan. Leuwinanggung adalah tapak yang memiliki potensi tersebut, untuk itulah kenapa saya memilihnya. Mereka bermain, belajar, dan bekerja dalam suatu wadah yang memiliki nilai kesederhanaan dan tak membatasi. Bangunan yang menyebar, interaksi ruang luar dalam, dan eksterior yang memiliki suatu nilai tertentu. Mencoba mengerti mereka, mewadahi mereka dan bukan sebagai penjara yang menutup mereka. Bench dari batang pohon dibawah keteduhan pohon mereka bernyanyi disana, sebagai salah satu contoh aplikasi dalam desain.