Pelanggaran yang dilakukan oleh manusia memang sering terjadi dalam kehidupannya sehari-hari. Baik yang disengaja ataupun tidak. Akan tetapi terkadang manusia tidak mau atau lebih sering disebut ‘gengsi’ untuk mengakuinya. Sebenarnya apa yang telah membuat seorang manusia tidak mau mengakui kesalahannya. Apakah karena rasa memiliki akan harga diri yang tinggi ataukah memang ia merasa tidak pernah melakukan suatu kesalahan. Bagaimana orang lain yang telah merasa bahwa dirinya diganggu mengungkapkan rasa ketidaknyamanannya. Apabila orang yang telah melakukan kesalahan tidak mau mengakuinya, maka kedua hal tersebut yang pada akhirnya dapat memicu terjadinya kesalahpahaman. Atau lama kelamaan akan memicu terjadinya perkelahian dengan kontak fisik yang cukup beresiko. Maka hal ini juga berlaku ketika seseorang atau sekelompok manusia yang memiliki suatu wilayah atau teritori. Khususnya pada ruang kantor, yang berdasarkan sebuah teori dikatakan bahwa kantor merupakan suatu teritori primer. Jika suatu teritori primer dilanggar maka akan dipertahankan secara serius oleh pemiliknya. Secara garis besar, skripsi ini disusun berdasarkan format penelitian yang dipilih, yaitu format penelitian kuantitatif. Mulai dari latar belakang sampai kepada hasil penelitian yang diambil secara statistik, diharapkan nantinya dapat memberikan suatu petunjuk keberadaan akan suatu hubungan antara pelanggaran dengan sikap yang akan muncul nantinya.