Sebuah hotel resort memiliki unsur pembentuk yang mengakomodasi fungsi hotel resort itu sendiri (singgah, relaksasi dan rekreasi). Unsur pembentuk tersebut berupa fasilitas-fasilitas seperti, unit kamar, tempat makan, bar, dan kolam renang. Setiap fasilitas tersebut berhubungan langsung dengan aktifitas manusia didalamnya. Lokasi hotel resort menjadi pengaruh penting dalam setiap aktifitas pengunjung. Bagaimana kondisi iklim yang ada di lingkungan, terutama di kawasan pegunungan, tidak mengganggu setiap aktifitas yang berada di hotel resort. Perancangan hotel resort diharapkan dapat memperhatikan kenyamanan termal pada ruang dalam menanggapi kondisi iklim yang ada. Kenyamanan termal dalam lingkup suhu yang dingin dan kelembaban udara yang rendah. Untuk dapat mencapai kenyamanan termal, suatu perancangan hotel resort diharapkan dapat menggunakan perancangan desain pasif. Melihat adanya penggunaan energi aktif sebagai solusi cepat mengatasi suhu dingin yang mengganggu zona kenyamanan termal. Penggunaan energi aktif seperti pemanas ruang (gas dan elektrik), pemanas air dan pencahayaan artifisial di setiap unit kamar dapat berpotensi menjadi penyebab melonjaknya penggunaan listrik pada hotel resort. Untuk menyiasati lonjakan penggunaan listrik pada hotel resort, dapat dilakukan peminimalan penggunaan energi aktif dengan menggunakan perancangan desain pasif. Perancangan hotel resort dengan menerapkan perancangan desain pasif diharapkan dapat mencapai kenyamanan termal ruang, tanpa menggunakan pemanas ruang (gas dan elektrik)