Dalam penggolongan kelompok pangan oleh Food and Agriculture Organization (FAO) dalam data Pola Pangan Harapan (PPH) anak di Indonesia belum ideal karena tingkat konsumsi pangan pada anak masih belum diminati (sayur dan buah). Kebutuhan makanan bernutrisi pada anak merupakan hal yang penting dikonsumsi karena dapat berpengaruh pada masalah gizi yang menghambat perkembangan anak (stunting, underweight). Dari rendahnya konsumsi sayur dan buah yang berakibat pada perkembangan anak. Selain berpengaruh dari aspek makanan juga perlu dilatih dengan aktivitas yang mendukung aspek kognitif, motorik, sosial anak dalam kegiatan bermain. Salah satu cara untuk meningkatkan konsumsi makanan bergizi pada anak yaitu dengan mengajarkan anak untuk memahami proses makanan terbentuk dari kegiatan produksi hingga pengolahan. Bagaimana strategi penerapan foodscape dimana merupakan strategi pemanfaatan lansekap menjadi lahan produktif dapat terintegrarsi dengan kegiatan bermain yang diklasifikasi bersadarkan aspek perkembangan anak. Dengan penerapan foodscape yang merupakan merupakan lansekap multifungsi, menerapkan tanaman produksi pada lahan terbuka hijau di wilayah kota dan bagaimana sarana bermain, belajar yang terintegrasi dengan kegiatan berkebun/pengolahan makanan berdasarkan penerapan foodscape disekitar taman bermain/Dalam penggolongan kelompok pangan oleh Food and Agriculture Organization (FAO) dalam data Pola Pangan Harapan (PPH) anak di Indonesia belum ideal karena tingkat konsumsi pangan pada anak masih belum diminati (sayur dan buah). Kebutuhan makanan bernutrisi pada anak merupakan hal yang penting dikonsumsi karena dapat berpengaruh pada masalah gizi yang menghambat perkembangan anak (stunting, underweight). Dari rendahnya konsumsi sayur dan buah yang berakibat pada perkembangan anak. Selain berpengaruh dari aspek makanan juga perlu dilatih dengan aktivitas yang mendukung aspek kognitif, motorik, sosial anak dalam kegiatan bermain. Salah satu cara untuk meningkatkan konsumsi makanan bergizi pada anak yaitu dengan mengajarkan anak untuk memahami proses makanan terbentuk dari kegiatan produksi hingga pengolahan. Bagaimana strategi penerapan foodscape dimana merupakan strategi pemanfaatan lansekap menjadi lahan produktif dapat terintegrarsi dengan kegiatan bermain yang diklasifikasi bersadarkan aspek perkembangan anak. Dengan penerapan foodscape yang merupakan merupakan lansekap multifungsi, menerapkan tanaman produksi pada lahan terbuka hijau di wilayah kota dan bagaimana sarana bermain, belajar yang terintegrasi dengan kegiatan berkebun/In the classification of food groups by the Food and Agriculture Organization (FAO) in the Expected Food Pattern (PPH) data for children in Indonesia, it is not ideal because the level of food consumption in children is still not in demand (vegetables and fruit). The need for nutritious food in children is an important thing to eat because it can affect nutritional problems that hinder children's development (stunting, underweight). From the problem of lack of consumption of vegetables and fruit which results in child development. In addition to influencing the aspect of food, it also needs to be trained in activities that support the cognitive, motoric and social aspects of children in playing activities. One way to increase the consumption of nutritious food in children is by teaching children to understand the process of food from production to processing activities. How the strategy of implementing foodscape which is a strategy to use landscapes to become productive land can be integrated with play activities classified according to the aspects of child development. With the application of the foodscape which is a multifunctional landscape, applying production plants to green open land in the city area and how to play and learn which are integrated with gardening/food processing activities based on the application of foodscapes around the playground.