Privately Owned Public Space atau POPS mulai dikenal pada tahun 1960 di New York, Amerika Serikat. POPS merupakan suatu upaya mengatasi permasalahan minimnya ruang publik dengan melibatkan pihak swasta, dimana mereka didorong untuk menciptakan ruang-ruang yang dapat diakses oleh publik. Banyak ruang publik di kota Jakarta yang secara umum memiliki karakter dan fungsi yang sejenis, serta tidak memiliki tema khusus. Tidak sedikit pula yang terbengkalai karena minimnya perawatan secara berkala. Kehadiran POPS yang bersifat tematik bisa menjadi alternatif ruang publik yang memiliki fungsi dan tujuan khusus untuk masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan kriteria bagi sebuah POPS yang bertema edukasi rekreatif, sebagai upaya eksplorasi alternatif untuk metode pembelajaran yang cenderung masih memanfaatkan cara yang formal. Melalui pendekatan edukasi yang bersifat rekreatif anak-anak didorong untuk menjalani proses pembelajaran yang berbeda dan membantu perkembangan motoriknya. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah POPS yang terintegrasi dalam suatu fungsi mixed-use di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Fasilitas POPS ini akan memanfaatkan program dan aktivitas komersial yang sudah hadir di sekitar kawasan tersebut untuk mengisi dan menghidupkan ruang-ruang terbuka yang dirancang khusus untuk aktivitas edukasi rekreatif. "/" Privately Owned Public Space or POPS became known in 1960 in New York, United States. POPS is an effort to overcome the problem of the lack of public space by involving the private sector, where they are encouraged to create spaces that are accessible to the public. Many public spaces in the city of Jakarta generally have similar characters and functions, and do not have a specific theme. Not a few are abandoned because of the lack of regular maintenance. The presence of thematic POPS can be an alternative public space that has special functions and goals for the community. This study aims to formulate criteria for a POPS with the theme of recreational education, as an alternative exploration effort for learning methods that tend to still use formal methods. Through an educational approach that is recreational in nature, children are encouraged to undergo a different learning process and help their motor development. The result of this research is a POPS that is integrated in a mixed-use function in the Pantai Indah Kapuk area, North Jakarta. This POPS facility will take advantage of existing commercial programs and activities around the area to fill and liven up open spaces specially designed for recreational educational activities.